Wujudkan Pola Asuh Anak yang Tepat Dapat Melahirkan Generasi Berkualitas
Folder Sekolahku - Ass. Wr. Wb. Berbagi itu indah, sedikit kita berbagi, ibarat kita menabung uang, lama-lama menjadi besar. Maka haruslah memperbanyak bersedekah. biak itu harta, pikiran, termasuk iptek. Semakin diamalkan semakin kita kaya. Percayalah tuhan akan memberkahi kita. Amin.
Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi tentang : Wujudkan Pola Asuh Anak yang Tepat Dapat Melahirkan Generasi Berkualitas
Wujudkan Pola Asuh Anak yang Tepat Dapat Melahirkan Generasi Berkualitas |
Selain guru, orangtua juga harus memiliki konsep pengasuhan yang berkualitas supaya terlahir generasi yang berkualitas pula. Lalu, seperti apa konsep pengasuhan yang berkualitas itu? Berikut ini adalah ulasan yang dikutip dari buku Menjadi Orangtua Hebat terbitan dari BKKBN.
1. Pengasuhan yang baik
Pengasuhan yang baik akan menghasilkan anak dengan kepribadian yang baik pula. Anak menjadi lebih cerdas, mempunyai kemampuan bersosialisasi yang mumpuni, percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, tangguh serta tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang buruk dan juga mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya kelak.
2. Pengasuhan penuh kasih sayang
Setiap anak memang berhak untuk mendapatkan pengasuhan dengan penuh kasih sayang. Anak yang hidupnya dipenuhi oleh kasih sayang tulus dari orangtua akan berdampak pula pada diri anak yang mempunyai rasa empati tinggi dan peduli terhadap sesama.
3. Pengasuhan berkualitas
Pengasuhan ini mencakup tentang perawatan kesehatan dan gizi, pemenuhan kasih sayang, dan stimulasi. Ketika pengasuhan ini harus berjalan beriringan supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal.
Jika orangtua kurang tepat dalam membentuk pola asuh Anak maka dikhawatirkan justru membuat anak menjadi depresi. Sebuah survei yang dibuat di Inggris di tahun 2014 telah menunjukkan bahwa 61% orangtua senang untuk memaksa anak.
Hal tersebut akan berdampak kurang baik pada sang anak. Sebuah penelitian terbaru dari Journal of Personality menunjukkan jika tekanan dari orangtua justru membuat anak senang mengkritisi dirinya sendiri.
Hal ini malah bisa menjadikan penyebab anak depresi. Penelitian yang menganalisis 263 murid sekolah dasar di Singapura selama 5 tahun pun telah dilakukan.
Para peneliti menemukan jika orangtua yang mempunyai harapan tinggi dari presatasi akademik cenderung untuk memaksa kepada anak. Biasanya orangtua ini akan memiliki reaksi yang berlebihan jika anak melakukan kesalahan atau berjalan tidak sesuai dengan jalan yang ditetapkan oleh orangtua.
Profesor Ryan Hong dari National University of Singapore menyebutkan bahwa tekanan yang dibuat oleh orangtua akan dapat sangat menganggu anak.
“Anak jadi takut untuk membuat kesalahan dan kemudian menyalahkan diri sendiri karena tak sempurna. Perilaku ini nantinya akan berisiko depresi, kecemasan bahkan sampai menimbulkan bunuh diri,” ujar Hong.
Berdasarkan penelitian ini, orangtua bahkan dapat melakukan pengendapan lewat media sosial untuk bisa terus memantau anak. Pola asuh seperti ini justru membuat anak tak mendapatkan kebebasan dan berdampak pada kerusakan dalam perkembangan anak. Ketika orangtua memberikan tekanan, anak akan menjadi lebih mudah berontak atau bahkan pergi meninggalkan orangtua.
Anak akan mudah merasa tak dicintai oleh kedua orangtuanya. Para ahli juga merekomendasikan cara memotivasi anak dengan tepat tanpa harus memaksa. Hal pertama yang perlu orangtua terapkan pada anak adalah bagaimana sang anak bisa menetapkan satu tujuan.
Berikan tujuan yang nyata pada sang anak agar Ia semakin terpacu dan termotivasi menggapai tujuan tersebut. Tujuan ini tentu harus ditetapkan melalui diskusi bersama dengan anak.
Jangan biarkan sang anak menyerah terhadap keadaan yang ada. Jika anak memang menemui kegagalan, ada baiknya orangtua tetap ada di sampingnya untuk selalu mendukungnya.Jangan bahas kegagalan yang telah anak buat karena hal itulah yang dapat menjadi penyebab anak depresi.Lihat tayangan video berikut.
1. Pengasuhan yang baik
Pengasuhan yang baik akan menghasilkan anak dengan kepribadian yang baik pula. Anak menjadi lebih cerdas, mempunyai kemampuan bersosialisasi yang mumpuni, percaya diri, mandiri, bertanggung jawab, tangguh serta tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang buruk dan juga mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya kelak.
2. Pengasuhan penuh kasih sayang
Setiap anak memang berhak untuk mendapatkan pengasuhan dengan penuh kasih sayang. Anak yang hidupnya dipenuhi oleh kasih sayang tulus dari orangtua akan berdampak pula pada diri anak yang mempunyai rasa empati tinggi dan peduli terhadap sesama.
3. Pengasuhan berkualitas
Pengasuhan ini mencakup tentang perawatan kesehatan dan gizi, pemenuhan kasih sayang, dan stimulasi. Ketika pengasuhan ini harus berjalan beriringan supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal.
Jika orangtua kurang tepat dalam membentuk pola asuh Anak maka dikhawatirkan justru membuat anak menjadi depresi. Sebuah survei yang dibuat di Inggris di tahun 2014 telah menunjukkan bahwa 61% orangtua senang untuk memaksa anak.
Hal tersebut akan berdampak kurang baik pada sang anak. Sebuah penelitian terbaru dari Journal of Personality menunjukkan jika tekanan dari orangtua justru membuat anak senang mengkritisi dirinya sendiri.
Hal ini malah bisa menjadikan penyebab anak depresi. Penelitian yang menganalisis 263 murid sekolah dasar di Singapura selama 5 tahun pun telah dilakukan.
Para peneliti menemukan jika orangtua yang mempunyai harapan tinggi dari presatasi akademik cenderung untuk memaksa kepada anak. Biasanya orangtua ini akan memiliki reaksi yang berlebihan jika anak melakukan kesalahan atau berjalan tidak sesuai dengan jalan yang ditetapkan oleh orangtua.
Profesor Ryan Hong dari National University of Singapore menyebutkan bahwa tekanan yang dibuat oleh orangtua akan dapat sangat menganggu anak.
“Anak jadi takut untuk membuat kesalahan dan kemudian menyalahkan diri sendiri karena tak sempurna. Perilaku ini nantinya akan berisiko depresi, kecemasan bahkan sampai menimbulkan bunuh diri,” ujar Hong.
Berdasarkan penelitian ini, orangtua bahkan dapat melakukan pengendapan lewat media sosial untuk bisa terus memantau anak. Pola asuh seperti ini justru membuat anak tak mendapatkan kebebasan dan berdampak pada kerusakan dalam perkembangan anak. Ketika orangtua memberikan tekanan, anak akan menjadi lebih mudah berontak atau bahkan pergi meninggalkan orangtua.
Anak akan mudah merasa tak dicintai oleh kedua orangtuanya. Para ahli juga merekomendasikan cara memotivasi anak dengan tepat tanpa harus memaksa. Hal pertama yang perlu orangtua terapkan pada anak adalah bagaimana sang anak bisa menetapkan satu tujuan.
Berikan tujuan yang nyata pada sang anak agar Ia semakin terpacu dan termotivasi menggapai tujuan tersebut. Tujuan ini tentu harus ditetapkan melalui diskusi bersama dengan anak.
Jangan biarkan sang anak menyerah terhadap keadaan yang ada. Jika anak memang menemui kegagalan, ada baiknya orangtua tetap ada di sampingnya untuk selalu mendukungnya.Jangan bahas kegagalan yang telah anak buat karena hal itulah yang dapat menjadi penyebab anak depresi.Lihat tayangan video berikut.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para orang tua dan selamat Hari Keluarga Nasional.
Sumber : https://www.bernas.id
0 Response to "Wujudkan Pola Asuh Anak yang Tepat Dapat Melahirkan Generasi Berkualitas"
Post a Comment